Rabu, 13 Januari 2021

Waktu yang Pas dalam Pemberian Pakan Lele

Waktu yang Pas dalam Pemberian Pakan Lele

Diperlukan metode pemberian pakan lele yang tepat agar produksi ikan tetap optimal dan efisiensi pakan terkontrol. Memperhatikan waktu yang pas dalam pemberian pakan lele juga harus dilakukan oleh pembudidaya, agar bobot lele optimal dan terhindar dari penyakit. 

 

Ikan lele harus diberi makan setiap hari. Pemberian pakan jangan melebihi dari apa yang dibutuhkan ikan di kolam, supaya kualitas air tidak rusak. Frekuensi pemberian pakan harian sebaiknya 4-6 kali sehari, dengan interval waktu minimal 2-4 jam.

pakan lelepakan lele
 

Apabila ikan lele diberikan pakan 4 kali sehari, maka waktu pemberiannya berturut-turut adalah pukul 09.00-13.00-17.00-21.00.

 

Sedangkan waktu pemberian pakan lele enam kali sehari adalah pada pukul 09.00-12.00-15.00-17.00-19.00-21.00.

 

Memberi makan ikan lele pada pagi hari dilakukan ketika kondisi suhu mulai hangat. Ikan lele yang diberikan makan terlalu pagi dapat berakibat terkena radang insang. Selain itu, pada kondisi suhu air agak hangat sekitar 21 derajat Celsius, konsumsi ikan lele terhadap pakan menjadi lebih baik. 

 

Dalam kondisi cuaca ekstrim semisal hujan deras, pemberian pakan perlu sedikit dikurangi atau dihentikan sementara. Karena ketika suhu air turun ekstrim, lele biasanya berhenti makan.  

 

Hal lain yang patut diperhatikan adalah, hindari mengobok-obok kolam setelah ikan lele menghabiskan pakan atau saat lele makan. Karena mengobok-obok kolam dapat membuat lele stres sehingga memuntahkan makanan yang menjadi sumber timbulnya amoniak dalam kolam.  

 

Pakan ikan lele harus memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Pakan lele harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Protein berfungsi sebagai sumber energi utama. Jenis ikan karnivora semacam lele butuh protein tinggi, yaitu lebih dari 35 % dari berat pakan.

 

Standar pakan lele yang baik harus memenuhi Feed Conversion Ratio/FCR >1 (rasio pemberian pakan dengan penambahan bobot tubuh kurang dari satu). Yaitu setiap pemberian pakan sebanyak 1 kg akan menambah bobot tubuh lele sebanyak 1 kg. Semakin kecil rasio FCR, semakin baik pakannya.

Pencegahan penyakit terhadap ikan lele




Salah satu penyebab terjadinya ikan lele memiliki penyakit yaitu karna peternakan yang tidak higenis,bahan pakan ikan yg asal-asalan,sehingga menyebabkan ikan menjadi berpenyakit,apabila ikan lele tersebut memiliki penyakit itu berdampak buruk bagi ikan lele lainnya,dan akan mengalami kerugian bagi si peternak tersebut,nah untuk itu cara mencegahnya yaitu dengan cara harus rajin menguras kolam ikan agar tampak bersih dan terhindar dari bakteri,dan untuk mengkonsumsi bahan pakan ikan harus sesuai jangan asal-asalan.

Kualitas air kolam lele




Kualitas yang digunakan untuk ikan lele itu harus benar benar bersih,harus lebih sering di kuras agar tidak terlihat kotor,karna air dalam kolam juga memiliki pengaruh buruk terhadap ikan jika air tersebut kotor,apabila air kolam tersebut kotor maka bakteri yang ada pada air kolam itu akan menempel pada ikan lele

Kelebihan Ternak Ikan Lele di Kolam Terpal

 


1. Tidak banyak memakan lahan

Budidaya ikan lele dengan kolam terpal lebih mudah diterapkan pada lahan yang sempit baik dibelakang rumah maupun didepan rumah sehingga sangat cocok untuk pemula.

2. Biaya pembuatan kolam lebih murah
Selain pembuatannya yang mudah dan cepat, biaya untuk pembuatan kolam terpal juga lebih murah berbeda dengan lahan pakai tembok jelas membutuhkan biaya yang besar.

3. Kemudahan mengontrol air kolam
Menjaga kebersihan kolam perlu dilakukan, hal ini untuk mencegah ikan mati akibat banyaknya kotoran dengan cara mengganti setengah air kolam dengan air yang baru.

4. Hasil panen tidak berbau lumpur
Beternak ikan lele di dalam kolam terpal menjadikan ikan lebih bersih dan terhindar dari bau tanah maupun lumpur.

5. Resiko terkena penyakit lebih kecil
Kematian ikan lele bisa ditekan dengan menggunakan lahan berupa kolam terpal, daripada dari lahan tanah maupun tembok. Selain itu dengan menggunakan lahan kolam terpal, beterndak ikan lele menjadi lebih cepat.

Pasca panen

 

Sebelum menebar bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, kamu juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan kamu menebar bibit baru, maka bibit lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.

Apa Saja Keuntungan Dalam Budidaya Ikan Lele, Yuk Cari Tau!


Keuntungan Dalam Budidaya Ikan Lele : 

1. Kemudahan dalam membudidayakannya
Budidaya ikan lele merupakan usaha dengan modal yang cenderung kecil. Selain benihnya yang murah, ikan lele dapat diternak dengan hanya menggunakan kolam terpal.

Ikan lele dikenal mempunyai daya tahan yang tinggi, ikan ini mampu hidup dengan area yang mempunyai kepadatan tinggi.

Artinya dalam satu kolam terdapat banyak ikan lele yang hidup berdesakan. Tentu saja hal ini yang menyebabkan ternak lele merupakan hal yang mudah dan dapat meraup banyak keuntungan.

2. Merupakan ikan favorit masyarakat
Tidak diragukan lagi, bahwa lele mempunyai cita rasa gurih yang sangat khas. Dagingnya yang padat dan lembut, membuat ikan ini menjadi salah satu ikan andalan yang disajikan di berbagai meja makan orang-orang.

Kandungan protein yang cukup tinggi ini juga menjadi salah satu alasan mengapa ikan lele begitu digemari. Kehadiran ikan lele sama hal nya serti daging ikan atau daging sapi yang sekarang menjadi kebutuhan utama. Dengan demikian, permintaan akan ikan lele selalu ada untuk setiap harinya.

3. Usaha pecel lele yang bertebaran
Siapa yang tidak kenal mengenai menu pecel lele. Hampir di seluruh pelosok nusantara, setiap daerah terdapat warung makan yang menyediakan menu lezat ini. Pedagang pecel lelepun menjadi target utama para pembudidaya ikan lele.

Saung Ternak Lele dengan Lingkungan Sejuk

 


Saung Kopeling merupakan satu-satunya saung ternak lele di lingkungan Rw05 Sumber dengan lingkungan yang masih asri terletak di Jalan Pangeran Kejaksan no.5 Gang flamboyan 8. Disana terdapat banyak lele berkualitas menggunakan pakan organik. Selain membudidaya ikan lele, Saung Kopeling juga mengolah pakan organik sendiri dengan cara mengambil sampah-sampah organik warga yang berada di lingkungan Rw05 lalu diolah menggunakan mesin untuk mengolah pakan organik.

Suasana saung kopeling yang masih asri dengan dikelilingi banyak pohon membuat lingkungan saung ini sejuk. Saung kopeling ini juga dilestarikan dengan sangat baik oleh Komunitas Pecinta Lingkungan dan didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup setempat.

Apa Saja Manfaat Pakan Ikan Lele Organik? Yuk cari tau!



Dalam hal budidaya ikan lele, pakan merupakan biaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu, untuk menghemat biaya budidaya ini, kita menggunakan cara alternatif dengan mengolah sampah organik untuk menjadi pakan lele organik.

 Manfaat pakan lele organik:

  1. Menghemat biaya pemeliharaan. Para pembudidaya ikan lele dapat menghemat biaya pemeliharaan karna menggunakan pakan organik yang diolah sendiri dan lebih murah dibandingkan dengan pakan pabrik.
  2. Bebas dari bahan kimia. Pakan ikan lele organik tidak menggunakan bahan kimia melainkan menggunakan sampah organik seperti nasi, sayur, daging, ikan dan semua yang bersifat organik lainnya.
  3. Kolam tidak bau, karena adanya bakteri pengurai bahan organik yang ada di dalam probiotik.
  4. Menekan persentase kematian lele, karena pakan lele menggunakan bahan organik sehingga tidak membahayakan ikan lele.
  5. Tidak memerlukan banyak pengganti air

Modal Kecil, Cara Mudah, Untung Besar

 

Salah satu alasan banyak orang memilih usaha budidaya lele adalah karena hanya membutuhkan modal yang kecil. Hal ini bisa dibuktikan dengan hitungan biaya yang dibutuhkan untuk membeli keperluan proses mengembangbiakkan lele hingga biaya operasional bisnis setiap bulannya. Keseluruhan biaya tersebut jika ditotal hanya berkisar Rp 2 juta saja.

Sebagai contoh, dalam memulai usaha budidaya lele, kamu akan membutuhkan 2 buah terpal ukuran besar seharga sekitar Rp 600,000. Untuk kerangka kolamnya, kamu bisa menggunakan bahan bambu yang kuat dengan harga kurang lebih Rp 300,000. Ditambah paku serta keperluan lainnya, mungkin dibutuhkan Rp 50,000, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk membuat kolam ikan lele menjadi Rp 950,000.

Untuk kebutuhan operasional, tiga hal yang wajib untuk disiapkan setiap bulannya adalah :

  1. Bibit : Bibit ikan lele sebanyak 2000 ekor, biasanya dibanderol dengan harga Rp 500,000.
  2. Pakan : Biaya untuk pakan berkisar Rp 500,000 setiap bulannya.
  3. Vitamin dan Obat : Berguna untuk menunjang pertumbuhan ikan lele, total biayanya sekitar Rp 100,000.

Dengan demikian, total biaya bulanan budidaya ikan lele adalah Rp 1.1 juta. Sehingga, total keseluruhan modal yang dibutuhkan untuk menjadi pebisnis ternak lele adalah Rp 2,050,000.

Pengeluaran untuk pembuatan kolam hanya dilakukan di awal usaha saja. Saat sudah memasuki masa panen kedua, kamu hanya perlu mengeluarkan uang untuk biaya operasional saja.


Kesulitan yang Biasa Dialami Dalam Budidaya Ikan Lele

 

Meski memiliki banyak kelebihan dibanding ternak ikan jenis lainnya, ada beberapa hal yang harus diwaspadai peternak yaitu :

1. Kenaikan Biaya Pakan Ikan

Biaya kebutuhan pakan ikan yang bisa saja naik sewaktu-waktu. Jika biaya operasional bisnis naik, sudah pasti keuntungan yang akan didapatkan nanti juga akan menurun.

2. Ancaman Hama dan Penyakit dari Lingkungan Sekitar

Ikan lele memang memiliki daya tahan tubuh yang kuat, namun, bukan berarti ikan ini tidak bisa terkena hama dan penyakit. Virus, jamur, serta bakteri pun dapat membuat pertumbuhan ikan lele menjadi tidak maksimal, atau bahkan gagal panen. Untuk itu, usahakan untuk selalu memantau kondisi air kolam dan lingkungan sekitar.

Sejarah Saung Kopeling 2020

 

Sejarah Saung Kopeling 2020



      Saung Kopeling adalah usaha ternak yang menjual lele dan pakannya, saung kopeling didirikan oleh Pak Dani pada bulan februari 2020 bertempat di jalan Pangeran Kejaksan No 5 Gang flamboyan 8 , usaha ini diurus oleh anggota karang taruna,  pada awalnya usaha ini hanya bermodal Rp. 250.0000 namun dengan kerja keras pak dani dan anggota lainnya usaha ini mulai berkembang.

       Meskipun baru berdiri kurang 1 tahun saung kopeling bisa dibilang sudah mulai berkembang dengan omset rata-rata 1.5 juta untuk tiap kali panen atau biasa panen 2 minggu 1 kali. Lele di Saung Kopeling merupakan lele dengan kualitas baik karena disini tiap minggu menggati/menguras air kolam lelenya dan memberi makan Dedek organik sehingga lele disini kesehatan dan kualitasnnya terjamin.

Ikan Lele Sangkuriang

      

          Ikan lele Sangkuriang ini tidak memiliki banyak perbedaan dengan lele Dumbo. Lele Sangkuriang merupakan Hasil Persilangan dari induk lele Dumbo. Bentuk tubuh ikan lele memanjang, berkulit licin, berlendir, dan tidak berisik. Bentuk kepala menggepeng dengan mulut lebar. Ikan ini memiliki 3 sirip tunggal yaitu sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur. 
  
        Pada sirip dada terdapat patil atau Duri keras yg dapat digunakan untuk mempertahankan diri dan untuk berjalan di permukaan tanah.

Alat - Alat Pengolahan Pakan Organik


        Alat - alat yang dibutuhkan untuk pengolahan pakan lele secara organik, diantara lain yaitu :
        1. Drum besar / Tong Ember Besar
        2. Sekop Tangan 
        3. mesin Pencetak pelet ikan Lele 

Iklan Saung Kopeling Lele

 


        Ada banyak cara untuk melakukan iklan promosi Lele, seperti media online dengan contoh melalukan promosi secara online menggunakan Web, WhatsApp, Instagram, Facebook, DLL. Dan media offline seperti memasang famflet, menyebar brosur, dan penjualan secara langsung ditempat atau dipasar.

        Melakukan iklan melalui media sosial adalah cara paling efektif dizaman era modern seperti sekarang ini, karena hampir semua orang menggunakan dan mengakses jejaring sosial dengan tak kenal waktu. 

        Dengan mengunggah postingan produk yang akan dijual ke media sosial, kita sebagai penjual bisa menghemat biaya iklan, karena mengunggah iklan melalui media sosial tidak dipungut biaya sama sekali. Dan iklan kita bisa dilihat dan diakses oleh semua orang.

      Jika kita memiliki kenalan restauran atau rumah makan dengan menu Ikan Lele, kita sebagai penjual bisa menjadi sponsor atau pemasok dalam kegiatan penjualan tersebut dengan harga yang jauh relatif lebih murah. Selain itu, kita sebagai penjual lele akan mendapat keuntungan lebih karena produk lele kita lebih dikenal orang lebih banyak.

        Dengan melakulan iklan melalui online dan offline kita bisa mendapatkan reseller dan membuka jasa dropshipper. Tentu saja mereka yang terdaftar sebagai reseller dan dropshipper akan mendapatkan harga yang jauh relatif lebih miring dibanding dengan pembeli biasa.

Selasa, 12 Januari 2021

Cara Membudidaya Lele Menghasilkan Bibit yang Berkualitas



1. Menyiapkan Kolam
    Cara budidaya lele pertama yang harus diperhatikan adalah mempersiapkan kolam yang akan dipakai. Dalam hal ini, kita menggunakan kolam terpal plastik. Usahakan kolam memiliki ukuran yang cukup lebar dan dalam agar lele tidak cepat mati karena kekurangan oksigen.

    Setelah menyiapkan kolam yang telah berisi air, tunggu beberapa hari terlebih dahulu agar lumut pada kolam mulai terbentuk. Baru setelah itu, Anda bisa memasukkan bibit ikan lele ke dalamnya.

    Kegunaan lumut dan fitoplankton ini tidak lain untuk menjaga air tidak cepat keruh. Biasanya perlu menunggu sekitar 3–7 hari agar pembentukan lumut dapat terjadi dengan sempurna dan siap menjadi tempat hidup lele.

2. Memilih Bibit Unggul Ikan Lele
    Cara budidaya lele yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah memilih bibit lele yang unggul. Pilihlah bibit lele yang unggul, agar lele cepat tumbuh besar dan tidak mudah terserang penyakit.

    Selain itu, memilih bibit lele dengan kualitas baik juga akan menghasilkan lele yang berwarna terang serta aktif dan gesit saat diberi makan.

    Untuk hal ini, Anda bisa mencoba memilih bibit lele jenis dumbo. Bibit lele yang satu ini memiliki perawatan yang terbilang mudah dan tidak ribet.

    Lebih dari itu, bibit lele dumbo dikatakan memiliki kualitas dagin yang baik dan tahan dari penyakit. Bibit lele dumbo juga dapat dikembangbiakan dalam jumlah banyak.

3. Penebaran bibit                                                                                                                                             Cara budidaya lele yang harus dilakukan berikutnya adalah memperhatikan waktu yang baik untuk menebar bibit. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan ember yang diisi bibit lele sebagian. Kemudian, masukkan ember ke dalam kolam perlahan hingga bibit lele dapat keluar dengan sendirinya.

    Hindari memasukkan bibit lele secara bersamaan ke dalam kolam. Sebab hal ini dapat membuat lele menjadi stres dan berujung mati. Waktu yang baik untuk menebar bibit lele adalah pagi atau malam hati.

    Di waktu ini biasanya lele akan lebih tenang dan stabil sehingga aman jika dilakukan pemindahan pada kolam.

4. Pemeilharaan Ikan Lele                                                                                                                               Dalam budidaya ikan lele, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran. Pisahkan lele yang besar dan kecil dalam kolam berbeda.

    Hal ini penting dilakukan agar ikan lele dewasa tidak menyakiti ikan lele kecil. Cara ini biasanya dilakukan setelah bibit lele berusia 20 hari di dalam kolam. Ini menjadi salah satu cara yang perlu dilakukan untuk menjaga kualitas lele tetap baik.

5. Panen Ikan Lele                                                                                                                                            Anda bisa memanen ikan lele jika sudah berusia kurang lebih 90 hari dari masa tebar bibit. Pastikan pengambilan ikan lele dengan sarung tangan. Anda juga bisa menggunakan jaring ataupun serokan besar.

Butuh Uang tambahan? Yuk Mulai Bisnis Lele dari sekarang~! Ini yang perlu kalian siapkan!

     




    Ternak lele merupakan bisnis dengan peluang cukup besar dengan omset yang lumayan, untuk memulai bisnis ternak lele ada beberapa faktor yang harus kita pentingkan :

    1. Tempat budidaya.

    2. Jenis lele yang akan kita jual.

    3. Jenis pakan yang akan berikan.

  • Langkah-langkah memulai bisnis ikan lele dari tahap pra-produksi sampai pasca produksi ;

        1. Persiapkan Kolam Lele

            Hal pertama sebelum memulai bisnis budidaya atau ternak lele adalah menyediakan kolam. Kolam ini dapat berbentuk tanah, terpal maupun semen. Pastikan kolam yang Anda buat memiliki ukuran yang besar sehingga mengurangi risiko ikan lele mati karena kekurangan oksigen.

            Sebelum melakukan pengisian kolam, pastikan air yang diisi diberi cukup jarak sehingga ikan lele tidak kepanasan. Jika yang Anda gunakan adalah kolam dari bahan sintetis seperti terpal, serat atau semen pastikan Anda bersihkan terlebih dahulu menggunakan sabun setelah itu oles media kolam dengan irisan daun pepaya dan singkong agar bau dari media kolam hilang.

            Setelah proses pengisian kolam, Anda juga harus menunggu beberapa hari sebelum menebar bibit lele ke dalam kolam karena Anda harus menunggu proses pembentukan lumut dan fitoplankton yang dapat menetralkan air kolam agar tidak mudah keruh.

        2. Pilihlah Bibit Unggul 

            Dalam pemilihan bibit pun Anda tidak boleh asal. Anda harus memilih bibit lele unggul yang lebih sulit terserang penyakit, sehat, dan lebih besar. Bibit ikan lele yang unggul akan lebih gesit dan agresif saat pemberian makan, ukuran lele terlihat sama serta warna sedikit lebih terang

        3. Pisahkan Lele Ukuran Besar & Kecil

            Ikan lele merupakan jenis ikan kanibal atau suka memakan sesama jenis. Jadi untuk menghindari risiko kematian pada ikan lele, Anda dapat memisahkan ikan lele yang berukuran besar dengan ikan lele yang berukuran kecil. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir jika ikan lele saling memakan satu sama lain.

        4. Perhatikan Proses Penebaran Bibit

            Selain memilih bibit ikan lele, Anda juga harus memerhatikan cara menyebarkan benih iklan lele. Cara menebar bibit yang baik adalah meletakkan wadah bibit pada kolam selama 15 menit hingga 30 menit dengan keadaan miring. Hal ini bertujuan agar bibit ikan lele dapat beradaptasi sendiri dan tidak stres. Kolam untuk bibit juga dibuat terpisah. Kolam bibit biasanya lebih dangkal daripada kolam ikan lele dewasa. hal ini bertujuan agar bibit dapat dengan mudah menjangkau pakan dan pernafasan. Dalam penebaran benih, akan lebih baik jika Anda lakukan di pagi atau malam hari karena waktu tersebut ikan lele cenderung lebih tenang.

        5. Sortir Ikan Lele

            Setelah ikan lele berumur kurang lebih 20 hari, Anda perlu melakukan penyortiran menggunakan bak untuk memisahkan lele berukuran besar dan kecil. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele kecil dari kekurangan makanan karena kalah cepat dengan lele berukuran besar. Jika tidak dipisahkan, ikan lele ukuran kecil akan lambat dalam pertumbuhannya serta dapat mengurangi risiko ikan lele besar memangsa ikan lele kecil.

        6. Perhatikan Pakan Lele

            Biasanya, ikan lele harus diberikan makan tiga kali sehari yaitu pukul 7 pagi, 5 sore dan 10 malam. Jika Anda menemukan ikan lele aktif dan mendorongkan kepalanya, Anda bisa memberikan waktu makan tambahan. Dalam proses pakan budidaya lele, Anda dapat menggunakan pakan jenis sentrat 781-1 yang didalamnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan lele, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.

  • Dalam pemberian pakan, Anda juga tidak boleh melakukannya secara berlebih karena hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat pakan yang mengendap dan tidak termakan oleh lele.

        1. Pencegahan Hama & Penyakit

            Hama dan penyakit merupakan salah satu faktor yang memengaruhi jumlah produksi menurun sehingga mempersulit keberhasilan budidaya lele. Untuk pencegahan hama, Anda dapat menggunakan penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke dalam kolam. Untuk menghindari penyakit, Anda dapat memberikan obat-obatan yang tersedia di toko perikanan.

        2. Proses Panen

            Ikan lele biasanya sudah dapat dipanen setelah 3 bulan semenjak bibit lele disebar. Proses panen ikan lele dapat dapat dilakukan dengan menyortir ikan yang layak dikonsumsi atau telah memiliki ukuran 4-7 ekor per kilogram atau sesuai dengan keinginan pembeli.

        3. Pasca Produksi

            Sebelum Anda menebar bibit baru, ada baiknya untuk membersihkan kolam untuk mengurangi kotoran atau sisa makanan ikan lele sebelumnya. Dengan membersihkan kolam, Anda juga dapat mengetahui apakah masih ada ikan lele yang tertinggal karena jika masih ada ikan di dalam kolam dan Anda telah menebar bibit baru, maka bibit lele baru akan habis di makan ikan lele yang siap panen tersebut.

        4. Pemasaran dan Promosi Ikan Lele

            Anda dapat menjual dengan harga per kilogram ke warung-warung makanan. Jika kualitas lele Anda sudah baik, Anda akan menjadi pemasok ikan lele terhadap warung-warung makan tersebut. Anda juga dapat mempromosikan hasil budaya ikan lele kepada keluarga, saudara, tetangga dan teman Anda. Gunakan juga digital marketing agar usaha Anda semakin berkembang.

 

 

 

 

Lele saungkopeling



     Lele saungkopeling sangat beda dengan lele lainnya, dari segi pemeliharaan dan sandang pangan sangatlah higeinis. Pakan lele saungkopeling adalah pelet dan limbah organik yang bisa membuat daging lele sangatlah enak dan renyah. Lele saungkopeling ini sangat beda dengan peternak - peternak lele lainnya seperti sang peternak yang ramah selalu melayani dengan baik dan sesuka hati.



Target pemasaran ikan lele

 Ada banyak sekali target pemasaran yang kiranya dapat anda gunakan untuk usaha ikan lele ini. seperti menjualnya sendiri dengan harga per kilogram(Kg) atau dengan menjualnya pada warung-warung makanan penyetan serta lalapan.

Anda akan menjadi pemasok untuk kebutuhan ikan lele, bahkan jika anda memiliki relasi yang memiliki restaurant dan memilih ikan lele sebagai menunya, perlu anda coba untuk berpeluang lebih.

Selain itu, daya kreatif juga mampu mendulang sesuatu yang istimewa. Ikan lele juga dapat anda olah menjadi makanan, contoh dekatnya adalah abon lele yang sudah banyak didengar masyarakat namun belum banyak yang menginginkan berpeluang usaha dalam bidang tersebut. Karena kebanyakan orang memilih mengolah abon dari ayam serta sapi. Jadi, ini akan memberikan peluang lebih bagi anda yang mau kreatif.


Media kolam ikan lele

 


    Memelihara ikan lele bisa di katakan sangatlah mudah dengan tempat seadanya kita bisa memperkembangbiakan lele tersebut. Biasanya para peternak lele membuat media kolam dengan menggunakan terpal, karna biaya yang dikeluarkan sangat ekonomis. Dengan bermodalkan terpal, bambu, dan kawat. Kita bisa berternak dengan mudah dan mendapat keuntungan yang luar biasa.

Yuk Mampir ke Saung Kopeling 2020!


    

     Saung kopeling merupakan komunitas ternak lele yang didirikan oleh Bpk. Dani. Saung Kopeling didirikan pada bulan februari tahun 2020 bertempat di Jalan Pangeran kejaksan no 5 gang flamboyan 8.

    Ikan lele yang dijual di Saung Kopeling merupakan ikan lele berjenis ikan lele local, disini ikan lele di budidayakan dengan baik dengan cara setiap minggu menguras air kolam ikan lele dan setiap hari diberi pakan, pakan lele disini menggunakan dedek organik, sehingga lele yang dijual disini merupakan lele berkualitas terbaik.

    Lele disini pun dijual dengan harga Rp. 19.000.000/Kg lele, jadi? ayo buruan bagi kalian yang ingin masak lele dirumah buruan mampir kesini, dan nikmati lele dengan kualitas terbaik dan sehat disini.

Cara lele berkembang biak


Ikan lele berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar), dapat di lakukanya pemijahan manual dengan cara menyatukan ikan lele jantan dan betina dalam satu kolam.

Di alam lele biasa berkembang biak secara alami dengan pertemuan alami pula.

Biasanya perkembangbiakan lele terjadi pada musim penghujan selain karena jumlah air di sungai melimpah biasanya pada musim penghujan juga lebih banyak tersedia makanan sehingga nantinya anak anak lele berpeluang lebih untuk bertahan hidup.

Di musim penghujan tanah disekitar tanah akan basah dan banyak yang terbawa aliran air kesungai.

Sehingga tanah tanah yang berada di sungan menjadi lebih banyak dan lebih empuk, banyaknya endapan yang berada disungan membuat bau bau yang has yang disukai oleh lele.

Dengan kondisi seperti ini akan merangsang lele untuk semakin matang dan siap untuk melakukan pemijahan.

Lele merupakan binatang yang tergolang melakukan perkembang biakan secara ovipar atau pembuahan telur diluar tubuh.

Lele lele pejantan yang telah siap melakukan pemijahan akan mencari betina yang juga siap melakukan pemijahan.

Setelah mereka bertemu maka akan mencari tempat strategis untuk menyimpan telur telurnya.

Jika ikan lele menemukan tempat yang dirasa bagus mereka akan melakukan perkawinan.

Meskipun lele dikenal sebagai hewan yang kanibal tetapi lele merupakan hewan yang setia kepada pasangan jadi mereka akan menunggu telur telurnya secara bersamaan sampai menetas.

Untuk saat ini lele bukan hanya hidup di alam dan berkembang biak di alam.

Tetapi sekarang sudah banyak orang yang membudidayakan lele dirumah baik hanya untuk peliharaan taupun untuk kepentingan bisnis.

Masyarakat indonesia sendiri, Ikan lele sudah di kembangbiakkan di kolam kolam baik dari tanah semen terpal atau fiber bahkan ada yang menggunkan drum sebagai kolam.

Ikan Lele Dumbo




        Lele dumbo adalah lele yang berasal dari Afrika. Di bandingkan dengan lele lainnya lele Dumbo memiliki ukuran yang bisa di bilang lebih besar dan patilnya tidak begitu tajam di bandingkan dengan lele pada umumnya Sehingga banyak di cari konsumen. 
        
        Kelemahan lele Dumbo adalah memiliki daging yang lunak sehingga ketika di goreng daging lele Dumbo bisa hancur.

Beginilah Proses Pembuatan Pakan Lele ! Yuk Simakk~!!!


 

Bahan Bahan Yang Di Butuhkan :

  1. Dedak atau bekatul sebanyak 5 kilogram.

  2. Pelet pakan ikan organik sebanyak 2,5 kilogram

  3. Garam daput kurang lebih 5 sendok makan saja.

  4. Sediakan minyak sayur secukupnya.

  5. Air sebanyak 5 liter

  6. Kemudian siapkan panci atau wajan sebagai wadah pengolahan dan tempat rebusan.

Langkah Pengolahan :

    1. Campur dan aduk dedak 5 kg bersamaan dengan air 5 lter, aduk secara merata.

    2. Kemudiam diam sejenak selama 1 jam, kemudian tambahkan minyak sayur secukupnya aduk lagi         secara merata.

    3. Diam adonan selama satu malam agar dapat berfermentasi, pada keesokan harinya pakan alternatif         buatan sudah bisa di berikan secukupnya.

    4. Jadikan pakan dedak olahan sebagai pakan sampingan atau tambahan untuk mengirangi biaya                 dalam proses budidaya.